HKBP Yogyakarta,
Renungan Khusus, Minggu Adven I, 29 November 2020
Memaknai Minggu Adven di Masa ‘Pandemi Covid’
Saudara-saudari, para pembaca dan pemerhati yang dikasihi oleh Yesus Kristus. Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah menyertai kita serta membarui semangat juang kita pada masa pencobaan yang menyulitkan ini di masa ‘pandemi’ (‘sindemi’) covid-19. TUHAN kiranya memberi kita ‘kekuatan dan hikmat baru’ menghadapi serta mengatasinya bersama pemerintah, tim medis, dan virolog. Kini kita sedang memasuki rangkaian 4 Minggu Adven yang menandai Awal Tahun Liturgi Gereja dalam konteks pandemi covid-19. Salam Adven. Mari menaati protokol kesehatan dengan 3M: memakai masker; sering mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir; menjaga jarak fisik.
Saudara-saudari, istilah Latin ‘adventus’ artinya ‘kedatangan’ atau ‘ketibaan’; (Batak: ‘haroro’; Yunani: ‘parousia’) – dikaitkan menyebut Minggu Adven yang mengajak umat supaya bertobat dan mempersiapkan hati menyongsong kedatangan Tuhan Yesus. Ada tiga bentuk kedatangan Yesus, yakni: (1) Kedatangan-Nya dalam waktu lampau (in the past) yang dinubuatkan oleh para nabi dan digenapi melalui kelahiran-Nya di Betlehem, pelayanan, kematian, dan kebangkitan-Nya; (2) Kedatangan-Nya dalam waktu sekarang (in the present) melalui pemberitaan Firman dan pelayanan Sakramen Perjamuan Kudus; dan (3) Kedatangan-Nya dalam waktu yang akan datang (in the future) yaitu pada akhir segenap waktu dan zaman. Pusat ibadah dan perayaan Adven adalah Yesus Kristus. Alkitab menginfokan bahwa orang beriman dan segenap makhluk sama-sama merindukan kedatangan Yesus kelak dalam kemuliaan-Nya (Roma 8:19-23).
Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) turut bicara dan bersaksi perihal ‘Kedatangan Tuhan yang kedua-kali’. Konfesi HKBP 1996 pasal 16 merumuskan/menegaskan: Kita percaya dan bersaksi bahwa Tuhan Yesus akan datang kedua-kali untuk menyatakan Yerusalem baru sebagai penampakan keagungan dan kemuliaan Allah. Saat itulah dunia ini berakhir. Tidak ada seorang pun yang tahu kapan persis waktu kedatangan-Nya. Karena itu, kepada setiap orang percaya diminta siaga, berjaga-jaga, setia, dan berpengharapan akan kedatangan-Nya, karena saat itulah berlaku hukuman dan kasih karunia-Nya (Yoh. 5:28; 1 Tes. 4:16; Mat. 24:3,42; Luk. 21:28; Mat. 25; Why. 20:11-15; 21; 1 Kor. 15:52; 2 Kor. 5:10; Yes. 60:10-16). Dengan ajaran ini hendaknya kita menggunakan waktu dalam kehidupan kita sebagai masa kasih karunia dalam menyongsong kedatangan-Nya. Kita menolak kebiasaan yang mencoba menghitung dan menentukan hari kedatangan Tuhan kedua-kalinya. Demikian juga pandangan yang mengatakan tidak ada akhir dari dunia ini.
Saudara-saudari, warna altar Gereja pada 4 Minggu Adven yakni warna ungu (purple) sebagai ‘warna raja’ yang disertai dengan 4 (empat) lilin sebagai lambang siaga umat yang menyongsong kedatangan Yesus sebagai RAJA di atas segala raja. Makna dan relevansi simbolisnya adalah agar dalam proses penantian akan kedatangan Sang Raja yaitu Yesus Kristus, orang beriman supaya menyediakan “lilin/pelita hati”, yakni: (1) pengharapan (hope); (2) cinta-kasih (love); (3) suka-cita (joy); dan (4) damai sejahtera (peace). ’Lilin-lilin kehidupan’ kita kemudian akan disempurnakan oleh Yesus sebagai Terang Dunia dan Surya Kebenaran (Yoh. 8:12; Mal. 4:2). Bagi orang beriman, saat penantian akan kedatangan Yesus kelak bukan lagi hal yang menakutkan, melainkan menjadi masa kasih karunia (grace time). Martin Luther (1483-1546) pernah berkata, ‘andai-kata saya tahu bahwa besok dunia ini akan hancur-lebur, saya masih hendak menanam pohon apel’ (Even if I knew that tomorrow the world go to pieces, I would still plant my apple tree). Pesan relevansinya supaya kita melakukan yang terbaik ‘selagi hari masih siang’. Sembari menanti kedatangan-Nya kelak, marilah kita bertobat dengan selalu membarui hati dan pikiran, melakukan aksi belas-kasih dan bela-rasa, membuka tabungan cinta kasih kita untuk berbagi di saat dan setelah wabah covid-19 yang menyulitkan ini, dengan mengandalkan penyertaan dan pertolongan dari Yesus Kristus. Salam Adven. *AAZS* hkbpjogja.org