Kitab Yesaya 11:1-10 merupakan gambaran kerajaan Kristus yang sempurna dan ideal, pada masa yang akan datang, dan Kristus akan menjadi sentral dalam kerajaan itu. Jika orang percaya ingin melihat gambaran pemerintahan Mesianis, disinilah dapat kita temukan. Charles R.Erdman berkata: “Pemerintahan Mesias akan mendapatkan penggenapan penuh dalam kerajaan Kristus. Raja yang ideal itu memerintah dalam kebenaran. Mesias sendiri akan menjadi pusat yang dikelilingi oleh umat-Nya, dan bangsa-bangsa dunia akan datang kepada mereka. Pemerintahan Kristus akan sepenuhnya sempurna pada kerajaan Kristus pada masa mendatang, di mana Israel akan turut memerintah bersama Mesias. Mesias akan memerintah dengan kebenaran, keadilan, dan damai sejahtera melingkupi bumi dan Ia akan menjadi pusat di mana Israel memerintah. “Suatu pemerintahan tidak akan terlepas dari keturunan Yehuda.
Umat Tuhan ini semua adalah sebuah nubuatan yang dialamatkan kepada Israel, kemungkinan di bawah raja Ahas yang menjadi sorotan dalam pasal 7. Dia adalah raja yang takut akan manusia bukan Tuhan, dan nubuatan Mesianis dalam 8:23-9:6 memaparkan raja yang lain dari Ahas, raja damai yang kerajaan-Nya berlandasan keadilan. Kemudian, pasal .9-11 menyampaikan kisah selanjutnya, kisah tentang hukuman kepada Israel yang diikuti oleh penyelamatan. Hukuman kepada Efraim (Israel Utara) diceritakan dalam 9:7-10:4. Keselamatan dimulai dengan alat hukuman itu, Asyur, dihukum pada gilirannya karena caranya yang jahat (Yes 10:5-19), sehingga sisa Israel dapat diselamatkan (10:20-27a). Cara hal itu terjadi mungkin digambarkan dalam 10:27b-34, di mana Aysur maju untuk menyerang Yerusalem tetapi menjadi seperti pohon besar yang ditebang. Nubuatan-nubuatan itu pertama-tama menyangkut hal-hal yang terjadi pada masa Yesaya, yaitu Israel Utara jatuh sekitar 722 sM (bnd. 2 Raj 17), dan Asyur gagal menyerang Yerusalem pada tahun 701 sM karena kesombongannya (bnd. Yes 36-37). Dalam konteks itu, Allah menjanjikan dalam perikop kita raja yang sangat lain dari raja-raja Asyur: sebuah tunas (bukan pohon besar) yang takut akan Tuhan dan menghakimi dengan keadilan. Walaupun kelihatan tidak apa-apa, tetapi Roh Allah ada padanya dan dia justru membawa pembaruan dunia. Perikop berikut (11:11-16) bercerita tentang Israel (bagian utara) pulang dari pembuangan, sama seperti dulu Israel diselamatkan dari Mesir, sehingga Israel bisa bersatu kembali. Pasal 12 menutup pasal-pasal ini dengan pujian oleh karena keselamatan itu.
Jadi, perikop ini memberi Israel janji bahwa Allah akan memulihkan Israel bahkan seluruh bumi melalui seorang raja keturunan Daud yang dalam kuasa Roh Tuhan akan menegakkan keadilan dengan meningkatkan kaum tertindas dan meniadakan orang fasik. Nubuatan seperti itu sering memiliki penggenapan berganda. Hizkia, raja ketika Asyur gagal mengalahkan Yerusalem, mungkin diharapkan menggenapi bagian-bagian lain dari nubuatan ini, tetapi dia meninggal dan yang mengikutinya jahat kembali. Kemudian, setelah Yehuda (Israel Selatan) dibuang dan kembali dari pembuangan dan belum ada raja, harapan itu harus tertunda lagi. Konsep Mesias merujuk pada harapan bahwa akhirnya Tuhan akan mengutus raja untuk memulihkan Israel dan membarui dunia. Ketika Kristus datang menggenapi janji itu, ternyata yang dianggap di sini satu rangkaian peristiwa juga berproses. Kristus menunjukkan sifat seperti pada ayat 1-4a dalam pelayanan-Nya, tetapi pembaruan dunia menantikan kedatangan-Nya untuk kedua kalinya. Sifat nubuatan itu sering digambarkan seperti melihat puncak gunung. Dari jauh, ada dua puncak yang kelihatan bertepatan, tetapi ketika sampai yang pertama puncak kedua ternyata masih jauh. Masa Adven menangkap bahwa kedatangan kedua Kristus merupakan satu kesatuan dari perspektif rencana Allah, walaupun waktunya ternyata lama di antaranya. Dalam rangkaian itulah kita bersukacita terus untuk melangkah menapaki masa-masa Advent ini, dalam keyakinan akan datangnya Raja Damai, yaitu Kristus Tuhan. Kerajaan yang ideal, yang sarat dengan kedamaian, keadilan, kesejahteraan dan diatasnya Kristus yang memerintah sebagai Raja sungguh-sungguh menjadi pengharapan dan suasana yang kita rindukan. Marilah mempersiapkan hati, pikiran dan kehidupan kita, berjagalah jangan terlelap, sebab datangNya tiada terduga. Selamat menyambut kehidupan penuh Damai atas seluruh karya dan ciptaanNya. Selamat Advent. Tuhan memberkati. BWP