Umat Tuhan, Perikop ini menyampaikan gambaran yang luar biasa tentang sebuah dunia yang sudah berdamai, yang akan terjadi melalui tunas dari tunggul Isai, yakni Mesias. Kita memahami bahwa perikop ini digenapi dalam Kristus, dan hal itu jelas dalam ayat 1-4a & 5. Berbicara tentang Raja Damai yang akan datang, yang mengerjakan pemulihan, sebuah perdamaian. Ada beberapa pemulihan yang terjadi karena kehadiran Raja Damai itu, Pertama  Pemulihan hubungan antara manusia dengan Allah (ay 1 – 5) . Hal ini dinyatakan oleh Tunas dari Tunggul Isai yang dipenuhi oleh Roh Tuhan dan memimpin dengan adil. Kedua :  pemulihan hubungan antara manusia dengan alam (ay 6-9), disini pertama-tama dilukiskan adanya sebuah harmoni antara alam dengan alam itu sendiri, namun dinyatakan juga bahwa manusia dan alam tidak akan bermusuhan lagi. Baik manusia maupun alam bercengkerama dan memuliakan pencipta mereka. Ketiga :  Pemulihan hubungan antara manusia dengan manusia, yaitu sisa-sisa orang yang selamat akan dihimpunkan lagi, dan bersama-sama bersyukur kepada Allah yang menyelamatkan mereka, inilah gambaran damai oleh Sang Raja Damai yang akan datang.

                Kitab    Yesaya    11:1-10 merupakan gambaran kerajaan Kristus yang sempurna dan ideal,   pada   masa   yang   akan datang, dan Kristus akan menjadi sentral dalam kerajaan itu. Jika orang percaya ingin melihat gambaran pemerintahan Mesianis,  disinilah dapat kita temukan. Charles R.Erdman berkata:  “Pemerintahan  Mesias  akan  mendapatkan penggenapan  penuh  dalam  kerajaan  Kristus. Raja  yang ideal itu  memerintah  dalam kebenaran.  Mesias  sendiri  akan  menjadi pusat yang  dikelilingi  oleh  umat-Nya,  dan bangsa-bangsa  dunia akan  datang  kepada  mereka. Pemerintahan Kristus akan sepenuhnya sempurna  pada  kerajaan  Kristus  pada  masa mendatang,  di mana Israel akan    turut memerintah   bersama   Mesias.   Mesias  akan memerintah  dengan  kebenaran,  keadilan, dan damai  sejahtera  melingkupi  bumi dan  Ia akan menjadi   pusat   di   mana Israel memerintah. “Suatu  pemerintahan tidak akan terlepas  dari keturunan Yehuda.   

                Umat Tuhan ini semua adalah sebuah nubuatan yang dialamatkan kepada Israel, kemungkinan di bawah raja Ahas yang menjadi sorotan dalam pasal 7. Dia adalah raja yang takut akan manusia bukan Tuhan, dan nubuatan Mesianis dalam 8:23-9:6 memaparkan raja yang lain dari Ahas, raja damai yang kerajaan-Nya berlandasan keadilan. Kemudian, pasal .9-11 menyampaikan kisah selanjutnya, kisah tentang hukuman kepada Israel yang diikuti oleh penyelamatan. Hukuman kepada Efraim (Israel Utara) diceritakan dalam 9:7-10:4. Keselamatan dimulai dengan alat hukuman itu, Asyur, dihukum pada gilirannya karena caranya yang jahat (Yes 10:5-19), sehingga sisa Israel dapat diselamatkan (10:20-27a). Cara hal itu terjadi mungkin digambarkan dalam 10:27b-34, di mana Aysur maju untuk menyerang Yerusalem tetapi menjadi seperti pohon besar yang ditebang. Nubuatan-nubuatan itu pertama-tama menyangkut hal-hal yang terjadi pada masa Yesaya, yaitu Israel Utara jatuh sekitar  722 sM (bnd. 2 Raj 17), dan Asyur gagal menyerang Yerusalem pada tahun 701 sM karena kesombongannya (bnd. Yes 36-37). Dalam konteks itu, Allah menjanjikan dalam perikop kita raja yang sangat lain dari raja-raja Asyur: sebuah tunas (bukan pohon besar) yang takut akan Tuhan dan menghakimi dengan keadilan. Walaupun kelihatan tidak apa-apa, tetapi Roh Allah ada padanya dan dia justru membawa pembaruan dunia. Perikop berikut (11:11-16) bercerita tentang Israel (bagian utara) pulang dari pembuangan, sama seperti dulu Israel diselamatkan dari Mesir, sehingga Israel bisa bersatu kembali. Pasal 12 menutup pasal-pasal ini dengan pujian oleh karena keselamatan itu.       

                Jadi, perikop ini memberi Israel janji bahwa Allah akan memulihkan Israel bahkan seluruh bumi melalui seorang raja keturunan Daud yang dalam kuasa Roh Tuhan akan menegakkan keadilan dengan meningkatkan kaum tertindas dan meniadakan orang fasik. Nubuatan seperti itu sering memiliki penggenapan berganda. Hizkia, raja ketika Asyur gagal mengalahkan Yerusalem, mungkin diharapkan menggenapi bagian-bagian lain dari nubuatan ini, tetapi dia meninggal dan yang mengikutinya jahat kembali. Kemudian, setelah Yehuda (Israel Selatan) dibuang dan kembali dari pembuangan dan belum ada raja, harapan itu harus tertunda lagi. Konsep Mesias merujuk pada harapan bahwa akhirnya Tuhan akan mengutus raja  untuk memulihkan Israel dan membarui dunia. Ketika Kristus datang menggenapi janji itu, ternyata yang dianggap di sini satu rangkaian peristiwa juga berproses. Kristus menunjukkan sifat seperti pada ayat 1-4a dalam pelayanan-Nya, tetapi pembaruan dunia menantikan kedatangan-Nya untuk kedua kalinya. Sifat nubuatan itu sering digambarkan seperti melihat puncak gunung. Dari jauh, ada dua puncak yang kelihatan bertepatan, tetapi ketika sampai yang pertama puncak kedua ternyata masih jauh. Masa Adven menangkap bahwa kedatangan kedua Kristus merupakan satu kesatuan dari perspektif rencana Allah, walaupun waktunya ternyata lama di antaranya. Dalam rangkaian itulah kita bersukacita terus untuk melangkah menapaki masa-masa Advent ini, dalam keyakinan akan datangnya Raja Damai, yaitu Kristus Tuhan. Kerajaan yang ideal, yang sarat dengan kedamaian, keadilan, kesejahteraan dan diatasnya Kristus yang memerintah sebagai Raja sungguh-sungguh menjadi pengharapan dan suasana yang kita rindukan. Marilah mempersiapkan hati, pikiran dan kehidupan kita, berjagalah jangan terlelap, sebab datangNya tiada terduga. Selamat menyambut kehidupan penuh Damai atas seluruh karya dan ciptaanNya. Selamat Advent. Tuhan memberkati. BWP

hkbpjogja 2022

Login Form