Saudara – saudari yang terkasih di dalam Yesus Kristus. Sebagai umat yang telah dipilih dan diselamatkan, maka layaklah kita untuk menaikkan ucapan syukur itu kepada Allah. Sebab sebaik apapun perbuatan yang kita lakukan atau sekeras apapun usaha yang kita perbuat, namun jika Allah tidak mau memilih kita, maka semuanya itu akan sia-sia belaka. Dalam kesebelasan tim sepakbola, pemain yang ada merupakan pemain pilihan yang telah lolos seleksi dari sekian banyak orang yang bisa bermain sepakbola. Para pemain ini juga bukan sembarang orang, namun mereka telah teruji dalam pertandingan-pertandingan yang ada. Seleksi pemain ini juga dilakukan secara ketat, supaya bagi mereka yang telah lolos seleksi adalah orang dengan kemampuan bermain yang bagus. Jikalau untuk sebuah tim sepakbola saja dilakukan seleksi yang sedemikian panjang dan mempunyai standar yang ketat, bagaimana kemudian Allah memilih umat yang akan diselamatkan oleh-Nya? Tentu karya penebusan Allah melalui Kristus adalah bukan hal yang main-main, karena Dia sendiri yang mengutus Putera-Nya untuk melakukan tugas mulia itu bagi kita umat pilihan-Nya. “Akan tetapi kami harus selalu mengucap syukur kepada Allah karena kamu, saudara-saudara, yang dikasihi Tuhan, sebab Allah dari mulanya telah memilih kamu untuk diselamatkan dalam Roh yang menguduskan kamu dan dalam kebenaran yang kamu percayai” ( 2 Tesalonika 2:13 ). Masing-masing kita adalah umat pilihan Allah yang telah dipilih-Nya sendiri. Jikalau tim sepakbola adalah orang-orang pilihan, terlebih lagi kita yang telah dipilih oleh Allah itu sendiri. Anda dan saya begitu berharga di mata Allah sehingga Dia telah memilih kita. Semua itu bukan karena usaha kita sendiri atau perbuatan yang telah kita lakukan, melainkan oleh karena kemurahan Allah semata.
Umat Tuhan, dalam memelihara dan menjaga pilihan Allah pada kita, maka kita perlu agar senantiasa berdiri teguh dalam ajaran Yesus Kristus, ajaran yang disampaikan oleh Para Rasul, para hamba-hamba Tuhan yang bersumber dari Alkitab, firman Tuhan, ajaran yang terus menerus dapat menuntun kita pada kehidupan yang berkenan kepadaNya. Pentingnya Ajaran yang benar. Pengalaman rohani dalam iman Kristen bermakna karena pengalaman itu bersumber pada kebenaran. Apabila keteguhan iman Kristen disandarkan pada pengalaman belaka, iman itu akan melemah dan goyah ketika pengalaman buruk seperti aniaya terjadi. Satu-satunya jalan agar iman Kristen kita dapat kokoh teguh dalam keadaan bagaimana pun ialah dengan mengalaskan iman dan pengalaman kita atas ajaran yang benar. Yesus adalah Firman kebenaran. Kita kenal Dia secara akrab hanya bila kita bersedia menjadikan seluruh kebenaran Alkitab menjadi sumber dan dasar dari sikap, pola pikir, pertimbangan dan kelakuan kita sehari-hari. Tidak seorangpun yang kebetulan menjadi seorang Kristen, Terlepas dari bagaimana latar belakang kita menjadi kristen, satu hal yang pasti kita adalah orang-orang yang telah dipilih Allah dan yang dipanggil untuk hidup dalam kehendak dan rencana-Nya. Jika kita menjawab “ya” terhadap panggilan Tuhan, maka Tuhan memberikan penghiburan dengan memperbaharui semangat kita dan Tuhan memberikan kekuatan yang baru, untuk kita tetap berjalan dalam kehendak Tuhan.
Saudara – saudari yang terkasih di dalam Yesus Kristus. Menjadi orang pilihan yang ditebus dengan darah Kristus sepatutnyalah membuat kita orang yang percaya senantiasa mewarnai hidup dengan ucapan syukur. Kita yang bernoda dibuatNya berharga karena kasihNya. Kita yang sesat telah dibuatnya selamat karena anugerahNya dan kita yang nista akibat dosa telah diangkat menjadi milikNya. Kenyataan sedemikian membuat Paulus dengan tegas meminta jemaat di Tesalonika untuk terus menerus mengingat dan menghayati penebusan Kristus. Paulus meminta jemaat Tesalonika dan kita semua untuk mengucap syukur atas keselamatan dan terlebih atas kemuliaan yang mereka terima dalam Kristus Yesus. Tidak ada hal lain yang lebih berharga dari kedua hal tersebut mengingat keadaan manusia yang secara logika sulit pulih (Roma 3:23) tetapi syukur kepada Allah sebab Dia menyelamatkan bukan dengan menggunakan logika/akal ataupun daya upaya manusia tetapi semata-mata hanya karena kasih karuniaNya (Efesus 2:8). Itulah sebabnya Rasul Paulus sangat mengharapkan jemaat Tesalonika dan kita semua sungguh-sungguh menyadari hal itu dan menjalani kehidupan yang berakar/beriman kepada Kristus. Dengan cara apa? Dalam 2 Tesalonika 2:15 Paulus memberikan nasihat agar jemaat Tesalonika beriman melalui hidup yang berdiri teguh dan berpegang pada ajaran-ajaran yang tidak lain adalah kebenaran Firman Tuhan yang mereka terima baik secara lisan maupun tertulis. Selamat berdiri teguh dalam ajaran Yesus Kristus. Tuhan memberkati. BWP