
BERDOA UNTUK KESEJAHTERAAN BERSAMA
Yeremia 29:7-14
Selamat hari Minggu dan selamat beribadah untuk saudara-saudara. Doa kami, kita dalam keadaan sehat dan tetap semangat. Khotbah Minggu ini difokuskan tentang berdoa demi kesejahteraan bersama. Kesejahteraan itu mencakup dua aspek yaitu aspek holistik dan aspek kelompok/komunitas/bersama. Secara etimologis kesejahteraan (bhs. Ibrani: Syalom) memiliki pengertian yang mencakup kehidupan yang kolektif, yaitu sosial-politik, sosial-ekonomi, sosial-budaya dan spiritual. Contohnya dalam Kej. 29:6 Syalom adalah keberadaan materi yang tidak berkekurangan. Dalam lingkup politik dan militer Syalom berarti kedamaian (Peng. 3:8; 1 Raj. 2:5; 20:18; Im. 26:6). Syalom juga diekspresikan dalam lingkup agama yaitu sesuatu yang sakral, seperti doa-doa, ibadah, dan semua itu merupakan pemberian Allah. Itu sebabnya Syalom adalah sebuah konsep sosial yang mengarah pada kelompok/komunitas/bangsa (persekutuan) dan inilah aspek yang kedua. Dalam Syalom terjalin suatu hubungan yang didasari oleh cinta kasih dan ketaatan antara umat dengan Allah. Itu sebabnya Syalom selalu dikaitkan dengan berkat. Dengan demikian, Syalom adalah sesuatu yang dirindukan untuk diberikan kepada umat (bnd. Bil. 6:24-26). Bila Syalom adalah sesuatu yang bersifat holistik, mencakup seluruh lapisan kehidupan, maka dapat dikatakan bahwa Syalom adalah berkat Allah bagi seluruh makhluk yang di dalamnya terdapat damai sejahtera, berkecukupan, nyaman. Artinya Syalom mencakup hidup yang harmoni, berlangsung secara adil. Syalom tidak mencerminkan penindasan, pemiskinan, kekerasan, pengerusakan tetapi hidup yang harmoni, berjalan penuh damai. Namun demikian, Syalom tidak menunjuk kepada sebuah kehidupan yang ideal tetapi lebih kepada bagaimana keteraturan dapat dialami dalam kehidupan sehari-hari. Syalom memperhatikan hubungan yang harmonis sebagai bukti terjalinnya keutuhan dalam semua hubungan. Ini mencakup semua hubungan damai yang inklusif, damai antara Allah dengan manusia, damai dalam jiwa kita, damai diantara tetangga dan bangsa, juga damai dalam alam semesta (Yesaya 11: 6-8).
Doa menjadi kekuatan supaya Allah tetap menjaga apa yang telah Ia tetapkan. Dalam Yeremia 29:7 ini umat diajak berdoa untuk kota. Kota itu adalah tempat dimana umat Allah terbuang. Ajakan ini sebenarnya merupakan aksi spiritual yang menggambarkan solidaritas umat Allah untuk menjiwai apa yang telah mereka lakukan yaitu mengusahakan kesejahteraan kota. Berdoa berarti memasrahkan perjuangan kesejahteraan itu kepada Allah dengan harapan bahwa apa yang umat lakukan diberkati Allah. Umat telah mengupayakan apa yang menjadi bagiannya yaitu “usahakan kesejahteraan kota” dan dengan tindakan berdoa ini, umat menyerahkan segalanya, dengan kata lain biarlah Allah yang bertindak. Doa menjadi aksi yang bersifat transormatif dengan harapan bahwa keadilan akan senantiasa terpelihara dan sang Raja yang membawa keadilan akan muncul sebagai pembebas terhadap orang-orang miskin.
Saudara yang dikasihi Tuhan…. Bagi kita saat ini, pesan ini mengajak kita untuk perduli terhadap lingkungan sekitar kita. Sebagai orang percaya, kita dipanggil untuk terlibat aktif dalam menciptakan kesejahteraan di tempat kita tinggal, baik itu melalui pekerjaan kita, keterlibatan dalam masyarakat, atau bahkan dalam hubungan sehari-hari dengan tetangga. Kesejahteraan kota atau masyarakat kita tidak hanya berdampak pada orang lain tetapi juga pada diri kita sendiri dan keluarga kita. Oleh karena itu, usaha untuk memperbaiki, membangun, dan menjaga kesejahteraan di sekitar kita adalah sebuah panggilan iman. Tuhan juga memerintahkan bangsa kita untuk berdoa bagi kota atau tempat dimana kita tinggal. Ini menunjukkan bahwa upaya kita tidak hanya terbatas pada tindakan fisik, tetapi juga harus disertai dengan doa yang sungguh-sungguh. Doa menjadi sarana untuk memohon campur tangan Tuhan dalam setiap aspek kehidupan kota, dari kepemimpinan hingga kedamaian sosial. Doa ini bukan hanya untuk kebaikan kita sendiri, tetapi juga untuk kebaikan seluruh komunitas. Ketika kita berdoa untuk kota atau tempat di mana kita tinggal, kita memohon agar Tuhan memberikan hikmat kepada para pemimpin, kedamaian di antara warga, dan keberhasilan dalam setiap usaha yang dilakukan untuk kebaikan bersama. Doa yang kita panjatkan dengan tulus akan mendatangkan berkat bagi banyak orang, dan pada akhirnya juga akan membawa kesejahteraan bagi kita. Perintah untuk mengusahakan kesejahteraan kota dan berdoa bagi kota tersebut tetap relevan. Kita hidup di tengah berbagai tantangan sosial, ekonomi, dan politik yang sering kali membuat kita merasa tidak berdaya agar kita senantiasa dikuatkan oleh Tuhan. Amin. UFH.