
Mengasihi Tuhan Dan Hidup Menurut JalanNya
Ulangan 30.15-20
Saudara yang terkasih……
Bacaan kita saat ini berisi tentang khotbah perpisahan Musa ketika Israel siap memasuki Kanaan. Pokok utama yang dibicarakan adalah bagaimana kehidupan mereka ketika nanti TUHAN memenuhi janji tersebut yakni menikmati tanah perjanjian yang berlimpah susu dan madu. Ada dua pilihan yang disodorkan oleh Musa, yakni kehidupan dan kematian serta konsekuensinya dan Musa menekanan secara terkhusus yang disampaikan.
Istilah “Kehidupan” dari bahasa Ibrani yang berarti hidup, hijau dan segar. Hal ini berarti menunjuk pada suasana kehidupan yang penuh dengan kebahagiaan. Hijau dan segar adalah ciri simbolik dari adanya kehidupan. Selanjutnya “Keberuntungan” yang berasal dari kata benda Ibrani yang berarti menyenangkan, baik. Kata ini juga berhubungan dengan kemakmuran dan kesejahteraan. Dengan kata lain istilah ”keberuntungan” yang diterjemahkan LAI lebih tepat dimaknai sebagai menyenangkan, kemakmuran atau kesejahteraan.
Bapa/Ibu yang diberkati Tuhan Yesus…..
Selanjutnya istilah “kematian” dari bahasa Ibrani yang berarti kematian, tiada kehidupan dan kehampaan dalam kekelaman. Istilah ini menunjuk pada “ketiadaan”. Hal ini bermakna: tidak ada kehidupan yang makmur dan menyenangkan jika tidak memiliki ketaatan kepada TUHAN, Allah Israel. Tanpa ketaatan, maka tidak ada berkat. Tanpa berkat maka jangan pernah bermimpi menjalani hidup secara menyenangkan, sejahtera dengan seluruh keadaan baik.
Hidup di masa-masa akhir ini kita dihadapkan pada ujian dan tantangan yang semakin berat. Iblis dengan segala tipu dayanya semakin meningkatkan intensitas kinerjanya, “…berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya.” (1 Petrus 5:8) dengan menawarkan segala kenyamanan dan kenikmatan duniawi. Karena itu Tuhan menuntut sebuah ketegasan dalam diri setiap orang percaya untuk membuat pilihan hidup yang benar (bnd Yos 24.14-15).
Jemaat yang terkasih dalam Yesus Kristus………….
Di hadapan kita ada dua pilihan yang sangat kontradiktif: kehidupan dan kematian, berkat dan kutuk, keberhasilan dan kegagalan. Mana yang Saudara pilih? Kita tidak dapat berdiri di tengah-tengah, bersikap kompromi, suam-suam kuku, tidak ada istilah fifty-fifty. Tuhan yang kita sembah adalah Tuhan yang baik dan berlimpah kasih, karena itu Ia tidak menginginkan anak-anak-Nya mengalami kematian, melainkan kehidupan dan keberhasilan. Tuhan mau kita memilih kehidupan yaitu dengan mengasihi Dia, beribadah kepada-Nya dan taat melakukan kehendak-Nya. Kiranya kita dimampukan untuk tetap setia melakukan dengan penuh kesungguhan kehedak dan ketetapn Allah itu sehingga berkat menjadi bagian hidup kita. Mengasihi Tuhan dan hidup menurut jalanNya adalah jalan yang terbaik bagi kita bersama. Amin. ABP