
PERAN ROH KUDUS DALAM HIDUP ORANG PERCAYA
Yohanes 14 : 15 – 26
Selamat hari Minggu dan selamat beribadah untuk saudara-saudara. Doa kami, kita dalam keadaan sehat dan tetap semangat. Saat ini kita masuk dalam Minggu Pentakosta. Di Minggu ini kita memperingati akan turunya Roh Kudus. Siapakah Roh Kudus itu ? Roh Kudus adalah Pribadi ketiga Allah yang Esa. Kedudukannya setara dengan Allah Bapa dan Allah Anak yaitu Yesus Kristus. Sebagai Pribadi Allah, Roh Kudus memiliki peranan yang sangat penting mulai dari penciptaan sampai kehidupan umat manusia. Roh Kudus adalah pribadi Allah yang bekerja dalam kehidupan orang yang percaya yang memberikan hidup. Karena merupakan pribadi Allah dan bukan sebuah benda atau sebuah keberadaan maka Dia adalah kudus dan tak terbatas oleh apapun dan kuasa Roh Kudus tidak dapat dibatasi oleh ruang dan waktu sehingga Dia dapat bekerja sesuai dengan kehendakNya. Roh Kudus merupakan ke-Satuan dalam Bapa dan Anak. Roh Kudus adalah Allah di dalam Roh. Yohanes berbicara mengenai kasih. Tanda seseorang mengasihi Yesus ialah menjalankan segala perintahNya (ay. 1). Ada hubungan antara kasih dan kepatuhan kepada Allah.
Ada banyak orang yang menyatakan kasih dalam kata-kata, tetapi pada waktu yang sama mereka menyebabkan rasa sakit terhadap orang-orang yang katanya mereka kasihi. Apakah seperti itu kasih? Banyak anak dan pemuda yang mengatakan bahwa mereka mengasihi orang tuanya, namun mereka sekaligus menyebabkan kesedihan di dalam hati orang tua mereka. Apakah itu namanya kasih? Banyak juga suami atau istri yang mengatakan bahwa mereka saling mencintai namun sikap mereka acuh tak acuh, kurang memberi perhatian, kurang sabar, tidak ramah, lekas marah hingga akhirnya menimbulkan rasa sakit hati yang satu terhadap yang lain. Itukah kasih? Bagi Yesus, kasih yang sesungguhnya bukanlah perkara yang mudah. Kasih harus ditunjukkan dalam kepatuhan yang sungguh-sungguh.
Itu sebabnya Yesus menjanjikan atau akan mengirim seorang Penolong yang lain (ay. 2). Siapakah Penolong yang lain? Bahasa Yunani menyebut dengan parakletos. Orang Yunani sudah lama mengenal atau memakai kata parakletos. Misalnya, dalam pengadilan, parakletos ialah seorang saksi yang diminta untuk membantu seorang terdakwa, sebutan parakletos juga dipakai untuk menunjuk seorang advokat yang dipanggil untuk membela orang yang tertuduh. Kata parakletos juga dipakai untuk menunjuk seorang ahli yang dipanggil datang memberikan nasehat dalam situasi yang sulit. Sebutan parakletos juga dikenakan kepada seorang motivator di dunia militer untuk memberi semangat kepada serdadu yang patah hati dan sedih. Parakletos juga dikenal seperti penolong orang yang sedang kesulitan. Intinya orang Yunani sudah sangat mengenal pemakaian kata parakletos ini, karena injil Yohanes sangat dekat dengan kebudayaan Yunani dan bagi pembaca pertama mereka akan langsung paham apa yang dimaksud Yohanes mengenai parakletos tersebut. Ketika Yesus menjanjikan seorang Penolong yang lain, Yesus mau mengatakan bahwa Roh Kudus akan datang mengambil kelemahan kita dan memberi kita kemampuan untuk hidup dalam kasih. Roh Kudus memampukan kita untuk melakukannya. Dunia ini tidak mengenal Roh Kudus. Siapakah dunia yang dimaksud? Yaitu umat manusia yang tidak percaya kepada Yesus Kristus. Seorang ahli astronomi akan melihat jauh lebih banyak benda dilangit daripada orang awam yang tidak pernah belajar mengenai ilmu falak. Seorang pelukis tentu akan melihat lebih banyak di dalam suatu lukisan daripada seorang yang tidak mengerti seni lukis. Seorang komposer akan bisa mendapatkan jauh lebih banyak dari sebuah simfoni, daripada seorang yang tidak mengerti apa-apa. Jadi untuk dapat memahami dan mengenal siapakah Roh Kudus, kita harus terlebih dahulu percaya dan menerima Yesus sebagai Juruselamat. Roh Kudus tidak memaksakan diri untuk memasuki hati manusia. Dia menunggu untuk diterima. Yesus juga mengatakan bahwa Ia tidak akan meninggalkan orang percaya sebagai yatim piatu (orphanos). Orphanos itu artinya tanpa bapa, murid yang kehilangan guru yang dicintai. Yesus tidak menginginkan demikian. Orang percaya tidak hidup sendirian. Allah di dalam Roh, tetap hadir menyertai kita. Amin. UFH.