YESUS MENAKLUKKAN ROH JAHAT
Lukas 8 : 26 – 39
Selamat hari Minggu dan selamat beribadah untuk saudara sekalian. Khotbah hari ini menceritakan Yesus yang menghadapi seorang laki-laki dan sedang kerasukan setan. Yesus tidak secara langsung mengusir setan-setan itu. Sebaliknya Dia berbicara dengan mereka. Setan-setan itu meminta agar Yesus mengusir mereka ke dalam sekawanan besar babi yang sedang mencari makan di sekitar tempat itu. Ketika Yesus menyetujui mereka segera memasuki babi-babi tersebut, Kawanan babi itu berlari tunggang-langgang, terjun ke danau Galilea dan tenggelam. Ada berbagai macam manifestasi orang dibelenggu setan, simak saja acara-acara misteri alam gaib di televisi. Ada yang berbicara dengan suara orang lain atau sederetan contoh lainnya. Tontonan semacam ini bukan hal baru yang terjadi di dunia modern ini. Setan sudah bekerja sejak manusia pertama jatuh dalam dosa. Dalam pelayanan Yesus bersama murid-murid-Nya di Gerasa pun, Yesus didatangi seorang laki-laki yang dirasuk setan (ayat 26-27).
Apa yang dilakukan Yesus?
Pertama, Yesus menyelamatkan (ayat 27 b – 37). Yesus tidak akan membiarkan orang dalam kondisi dirasuk setan. Belas kasihan-Nya kepada orang yang dirasuk Legion nampak ketika Ia memerintahkan roh jahat itu keluar dari orang itu. Setan jelas tahu bahwa Yesus Anak Allah yang Mahatinggi itu lebih berkuasa dari mereka, karena itu wajar bila setan-setan memohon agar jangan menyiksanya dan jangan memerintahnya masuk ke dalam jurang maut. Yesus memperkenankan setan-setan itu masuk ke dalam babi-babi, yang kemudian mati lemas karena terjun ke danau. Tentu saja peristiwa ini menyebabkan Gerasa gempar. Meski telah melihat keajaiban keselamatan pada orang yang dirasuk menjadi waras, banyak orang ketakutan dan Yesus pun melanjutkan perjalanan pelayanan-Nya.
Mengapa banyak babi yang harus dikorbankan demi kebaikan manusia? Apakah tak ada jalan lain? Kematian babi-babi merefleksikan sifat kejahatan: Mematikan atau menghancurkan. Untuk mengalahkan kejahatan Tuhan perlu mengadakan perombakan radikal. Oleh karena itu, perlunya korban sudah tak terhindarkan. Kita tak sepenuhnya menyadari betapa kejahatan itu telah berakar begitu dalam dan luasnya dalam kehidupan kita sehingga untuk mengatasinya Tuhan perlu menerapkan root canal treatment. Ibaratnya, gigi kehidupan kita sudah tak dapat lagi dipertahankan. Satu-satunya cara gigi kehidupan kita mesti ditarik seluruhnya sampai ke akar-akarnya. Untuk itu, operasi menyobek jaringan-jaringan yang berkaitan harus dimaklumi. Tanpa itu, jangan harapkan ada kesembuhan. Mengatasi kejahatan membutuhkan waktu, usaha, dan pengorbanan. Kita percaya dosa tidak mungkin tak meninggalkan bekas apapun dalam kehidupan kita. Kerusakan yang disebabkannya akan tinggal bersama dengan kita. Ada baiknya agar kita ingat untuk bersandar penuh pada Tuhan senantiasa, dan bukan pada kekuatan kita sendiri. Bekas-bekas kerusakan itu justru merupakan isyarat bahwa Tuhan sudah, sedang, dan masih terus membarui kehidupan kita.
Kedua, Yesus menyuruh bersaksi (ayat 38-39). Respons orang yang telah dibebaskan dari belenggu setan ditunjukkan dengan kesediaannya mengikut Yesus. Namun, Yesus memberi tanggung jawab yang lebih besar daripada sekadar menyertai-Nya. Orang itu disuruh-Nya menyaksikan perbuatan Allah bukan di tempat lain tetapi di tempat asalnya sendiri. Dengan mengemban tugas mulia, orang itu pun menjadi saksi perbuatan Yesus atas dirinya di seluruh kota Gerasa. Keindahan hidup bebas dari belenggu setan hanya dapat dinikmati bila berjumpa dengan Yesus Kristus, Sang Juruselamat. Sekarang, apa yang membelenggu hidup saudara sehingga jauh dari Tuhan? Narkoba, candu game online atau judi online? Apa pun sekarang yang membelenggu saudara, percayalah bersama Tuhan Yesus, saudara akan dibebaskan. Amin. UFH.